Setidaknya waktu kami hanya setengah hari di kota ini, namun ternyata waktu tersebut cukup bagi kami untuk menikmati keindahan jantung kota ini. Apalagi kami mengeksplorasinya tanpa sepeserpun mengeluarkan biaya transportasi, hmm.. kenapa bisa begitu?. Tersedia transportasi ferry gratis yang siap mengantar mengunjungi beberapa dermaga di sepanjang Sungai Brisbane. Ikuti perjalanan saya!..
Pagi itu sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat, kereta yang membawa kami dari Gold Coast akhirnya sampai di stasiun Fortitude Valley. Dikarenakan baik Gold Coast dan Brisbane masih dalam negara bagian Queensland, maka untuk urusan transportasi kami masih terus dapat menggunakan Go Card kami yang merupakan kartu isi ulang yang digunakan untuk naik semua transportasi umum di Queensland. Kami memang sengaja menyediakan waktu semalam disini ini karena kami akan melanjutkan perjalanan ke Melbourne melalui kota ini pada esok harinya, setelah selama 3 malam kemarin kami menghabiskan waktu di Gold Coast.
\
Jalan menuju akomodasi kami |
Saat kami masuk lobby, memang desain interior terasa kental bernuansa anak muda dan sepertinya memang ditujukan untuk para Backpacker. Banyak Backpacker yang tertidur pulas di lobby, ada pula yang bermain game. Sepasang petugas lobby anak muda laki-laki dan wanita menyambut kami dan meminta bukti pemesanan. Dengan ramah mereka menanyakan asal kami. saat tahu kami dari Indonesia, ia lalu menyanyikan lagu potong bebek angsa. Ya.. itulah yang dia ingat saat pelajaran bahasa indonesia saat masih sekolah, katanya.
Alasan saya memilih hotel ini karena letaknya yang cukup dekat dengan tengah kota Brisbane, dan juga dekat dengan stasiun kereta. Selain itu, kebanyakan kamar-kamar di Brisbane dibanderol dengan harga yang tinggi per-malam. hanya Bunk sajalah yang masih dirasa rasional. Rate yang kami dapatkan (129AUD/Nights) cukup sebanding dengan konsep yang ditawarkan. Ruang begitu luas. lengkap dengan dapur sehingga kami dapat memasak, AC, TV, dan kamar yang luas. Nah.. untuk kamar yang satu lagi terdapat di lantai atas!. jadi konsep Apartemen ini adalah 1 1/2 lantai. Overall kami cukup senang dan puas tinggal di penginapan ini, dengan view yang luas pula ke Story Bridge yang letaknya tidak jauh dari Hotel.
Setelah memasak dan makan dari sedikit bahan makanan yang kami bawa dari Gold Coast. Kami langsung merencanakan untuk jalan-jalan. Saat di Jakarta, saya sudah Googling di internet dan menemukan bahwa sejak 1 July 2012, pihak pemerintah Kota Brisbane menyediakan sebuah ferry gratis yang sebenarnya ditujukan untuk para turis. Ferry ini dinamakan "Cityhopper". Untuk lebih memastikan saya lalu turun ke Lobby untuk bertanya pada mbak-mbak nya. Namun, mbak nya bilang bahwa ferry tidak ada yang gratis. Dia tidak mengetahui adanya Cityhopper dan setahu dia transportasi umum sungai brisbane hanya dilayani ferry CityCat yang berbayar. Setelah berunding singkat bersama sekeluarga. Atas pertimbangan biaya kami lalu memutuskan untuk tetap mencoba mencari apakah benar ada dan menggunakan transportasi Ferry Cityhopper saja, tidak menggunakan Bus yang memang lebih dekat dan cepat sampai pusat kota, namun bayar.
Berbicara tentang jembatan ini, ini sebenarnya adalah jembatan bersejarah bagi Australia. Jembatan yang dibuka pada tahun 1940 ini didesain oleh arsitek yang sama dengan yang membangun Harbour Bridge di dekat Opera House, Sydney. Sayang jembatan ini seperti kalah populer dibanding jembatan di Sydney tersebut. selain digunakan oleh kendaraan bermotor, banyak sekali yang jogging di jalur khusus pejalan kaki disini.
Pandangan yang ditawarkan dari jembatan ini sangat memikat. Deretan gedung-gedung perkantoran di pinggir sungai tertata rapi dengan tidak mengesampingkan daerah hijau. Lambat laun saya sekeluarga pun mulai merasa capek, karena jembatan ini ternyata panjang sekali. Selain itu saya juga merasa cemas karena tidak enak juga jika sudah jalan jauh seperti ini namun ternyata ferry gratis itu memang hanya dalam dongeng saja... Holman Street Wharf pun akhirnya terlewati karena jembatan ini ternyata tidak berhenti tepat di dekat dermaga tersebut. Ditengah-tengah perjalanan kami terus menyusuri jembatan ini dan saya akhirnya melihat ferry merah itu ditengah-tengah sungai, dan harapan pun kembali muncul. Setelah jembatan terlewati saya pun akhirnya terpikir bahwa ada hikmahnya juga kami berjalan sejauh ini. Setidaknya kami telah berhasil memiliki kenangan melewati jembatan bersejarah tersebut. Saya pun langsung melihat rambu jalan dan ternyata menunjukkan ke arah kanan adalah menuju Thornton street wharf, ini adalah dermaga yang juga disinggahi ferry gratis tersebut. Berbekal bertanya pada seorang wanita di dermaga itu yang sedang duduk sendirian, ia hanya balik bertanya "the red one?" lalu mengangguk.
Dermaga Thornton Street |
Ferry gratis "CityHopper" |
View from the upper-deck |
Melewati Kangaroo Point, spot populer para turis untuk menikmati view kota dan Sungai Brisbane |
Salah satu sudut gedung tua Treasury Hotel& Casino |
Nah, North Quay adalah tujuan pertama kami karena disinilah City Center Brisbane. Ferry ada sekitar 30 Menit, dari jam 6 pagi sampai jam 12 malam! niat ya walaupun gratis!. Setelah sempat berhenti di beberapa dermaga. Sampailah kami di North Quay, kami langsung berhadapan dengan gedung-gedung tua dan unik yang merupakan bagian dari Treasury Hotel dan Casino.
Welcome to North Quay 2 Wharf |
Sepanjang saya menelusuri Queen Street, banyak sekali retail-retail kelas atas dan toko-toko yang menyediakan souvenir dengan harga yang beragam. Namun saya belum begitu tertarik untuk membeli oleh-oleh disini, karena harga yang ditawarkan di tiap kota ternyata beragam, ini pun tergantung apakah barang tersebut asli dibuat di Australia atau diimpor dari negara lain. Saya pikir lihat saja di Melbourne esok hari, siapa tahu dapat oleh-oleh dengan harga yang paling terjangkau.
Di sepanjang pedestrian mall ini juga tersedia fasilitas toilet, dan juga Visitor Information Center yang siap membantu para turis dalam memberikan informasi pariwisata.
Dari Queen Street ini saya lalu lanjut untuk keluar sedikit, yaitu ke King George Square yang dipisahkan oleh Adelaide Street dari Queen Street Mall. Disini Attraction yang dapat ditemui antara lain Museum of Brisbane, Brisbane City Hall, dan Albert Street Uniting Church. Selain itu di area square yang disebut Watersense Garden juga terdapat banyak Patung seperti patung King George V maupun sculpture lainnya. Tempat yang juga populer disebut Albert Square ini juga memiliki beberapa Cafe bagi para pengunjung yang ingin bersantai sejenak.
Brisbane City Hall |
Brisbane City Hall diresmikan pada tahun 1930. Desain bangunannya sendiri didasarkan pada gaya Italian Renaissance. Ciri khas pada bangunan ini terdapat pada menara jam diatasnya dengan masing-masing jam yang pada keempat sisi menara tersebut. Diatas menara jam tersebut terdapat Observation Deck yang pada awalnya terbuka untuk umum, dan konon memberikan view yang menakjubkan ke panorama kota brisbane, atas dasar beberapa alasan, termasuk munculnya gedung-gedung tinggi disekitar yang menghalangi jarak pandang, Observation deck ini tidak lagi dibuka untuk umum.
Nah kalau bangunan gereja ini bernama Albert Street Uniting Church, berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit memberikan pandangan khas tersendiri. Gereja ini telah berdiri selama lebih dari 160 tahun, dan masih di jaga keasliannya. Gedung ini sangat dekat dengan King George Square dan hanya dipisahkan oleh Ann Street.
Hungry Jacks di Queen Street Mall |
Sekarang kami akan kembali ke dermaga North Quay 2, kali ini saya lewat jalan yang berbeda, yaitu Elizabeth Street. Melewati Conrad Treasury Hotel, dan wow, sedang ada pameran dan event dari Mercedes-Benz di halaman gedung tersebut.
Tujuan naik Ferry Gratis kali ini sebenarnya hanya menyebrangi Sungai Brisbane ke Southbank Parkland yang bisa diseberangi melewati Victoria Bridge di sebelah dermaga ini. Tapi berhubung ada ferry gratis dan saya jarang sekali naik ferry, kenapa tidak?hehe..
Sampai juga di Southbank Parkland, ini adalah sebuah Parkland yang diresmikan pertama kali pada tahun 1992, yang merupakan sarana rekreasi, olahraga, bermain, hiburan, hingga belajar bagi warga brisbane. Pemerintah setemapt sendiri menyebutnya sebagai Brisbane's cultural, lifestyle, and entertainment precint. di sepanjang pinggir Sungai Brisbane yang dinamakan Clem Jones Promenade ini tidak henti-hentinya orang-orang melakukan Jogging, seakan menggambarkan masyarakat sangat sadar bahwa kesehatan adalah kebutuhan. Ada banyak hal dan tempat yang dapat dieksplorasi di area publik seluas 17 hektar ini , dan membuat saya penasaran ingin mengetahuinya, yuk lihat satu-satu!.
Dari dermaga tempat kami turun tadi saya langsung dihadapkan pada Formal Garden, terlihat sebagai hutan mini, Taman ini sarat dengan beranekan ragam tumbuhan dan juga pohon-pohon, lengkap dengan jalan setapak yang melewati sebuah aliran sungai buatan kecil, sepanjang melewati jalan ini saya banyak menemukan tumbuhan-tumbuhan yang ditanam oleh tamu-tamu kehormatan saat berada di Brisbane, semua lengkap diinformasikan di tiap tanaman tersebut.
Streets Beach, sebuah pantai ditengah kota |
Tower untuk para Lifeguard |
Nepal Peace Pagoda |
Tepat disamping Pagoda tersebut, terlihat jelas bangunan yang sepertinya menjadi landmark wajib bagi kota-kota besar maupun kota-kota top tujuan wisata, ialah Wheel of Brisbane. Bentuknya pun sekilas tidak jauh berbeda dengan Ferris Wheel yang berada di Kota-kota besar lain seperti Singapore Flyer atau London Eye. Tidak lain tujuan adanya Ferris Wheel ini adalah menyajikan view yang indah ke Brisbane river yang ikonik. Jika anda berada diposisi teratas Wheel ini, tingginya mencapai 60 meter! untuk tarifnya adalah 15 AUD per orang dewasa, dan 10 AUD untuk anak-anak. Tarif tersebut adalah untuk ride dengan durasi sekitar 12 menit.
Wheel of brisbane ini dikelilingi oleh venue-venue besar, diantaranya Queensland Performing Arts Center, Brisbane Convention and Exhibition Center, dan Queensland Art Gallery. Untuk lebih jelasnya tentang Wheel of Brisbane silakan klik http://thewheelofbrisbane.com.au
The Southbank Grand Arbour dengan latar belakang Griffith University |
Goodwill Bridge & Maritime Museum |
Perlahan-lahan matahari mulai terbenam, dan gedung-gedung pencakar langit pun mulai memperlihatkan sinar-sinar tanda kehidupan didalamnya. Saya mulai merasa terkesima, sebuah "golden hour" yang menyajikan pemandangan dari sebuah kota yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya...
Selama perjalanan tidak henti-hentinya apa yang saya lihat mengundang jari saya untuk menekan tombol shutter. Saya juga menjadi tidak heran mengapa Kangaroo Point begitu populer sebagai lokasi wisata bila mengunjungi Brisbane, karena menghadirkan view yang sangat indah menghadap Brisbane River dan juga gedung-gedung CBD Brisbane. Saya pun tidak sendirian, turis-turis lain pun pada "kelabakan" berpindah-pindah kesana kemari di upper-deck Ferry ini untuk mendapatkan foto dan angle terbaik...
Setelah berjalan kurang lebih 1,2 Kilometer akhirnya pada pukul 21.00 kami pun sampai di Hotel, dan kami baru menyadari bahwa terdapat Woolworths juga di dekat Hotel kami. Masuk kamar, masak, makan lalu langsung merapihkan bawaan, dan tidur... besok kami harus berangkat pagi pagi ke bandara untuk flight kami ke Melbourne.
Jadi beginilah kira-kira peta perjalanan saya hari ini di Kota Brisbane:
Begtulah perjalanan saya, walaupun hanya satu hari namun Alhamdulillah cukup berkesan dan sangat menyenangkan bagi kami, bisa naik Ferry Gratis, berjalan kaki menikmati gedung-gedung modern tinggi serta taman yang indah dengan bahan bakar es krim 30 sen dari Hungry Jacks masing-masing untuk kami berempat, dan merasakan Golden Hour yang sangat indah ditampilkan oleh kota ini. Tips yang bisa saya berikan adalah bahwa di Kota ini jika naik Ferry CityHopper adalah sesuatu hal yang worthed. Selain gratis, menikmati senja di Ferry ini merupakan pengalaman yang menyenangkan (bagi saya). Ikuti perjalanan saya yang lain di Australia ini ya, terima kasih banyak atas waktunya membaca post saya ini, saya harap bisa menambah referensi dan informasi bagi anda. Yuk mencoba traveling wisely!.
Salam.
2 comments:
Kotanya bagus banget yah.. I hope I can go there someday.. amiin..
Amiiin, gw yakin lo pasti bisa meraih impian lo suk.
Post a Comment