5 Hari Mengunjungi UK - Day 4 - Jalan-Jalan di Kota Liverpool dan Anfield Stadium

Diawali dengan mengunjungi Stadium dari Klub Sepakbola favorit saya, Liverpool FC untuk mengikuti Tur Stadium, dilanjutkan dengan seharian berjalan kaki berkeliling tengah Kota Liverpool...

Selamat pagi!.. matahari yang diperkirakan terbit sekitar pukul 8 pagi membuat saya males-malesan di tempat tidur.. maklum kemarin cukup capek dan juga perjalanan yang lumayan melelahkan.. Tapi kami harus cepet-cepet masak nasi dan kornet. Setelah itu saya turun untuk menanyakan ke resepsionis bagaimana cara termudah dan termurah menuju Stadium Anfield..

View dari kamar

Si mas-masnya bilang kalo menuju sana dari Halte liverpool One yang tadi malam, tinggal naik bus nomor 26 saja langsung menuju Anfield.. dengan biaya GBP 4 bisa bebas unlimited naik turun bus umum disini katanya.. siap..

Sekitar pukul 9 pagi kami berangkat dari Hotel, cuaca sudah mulai cerah saat itu, saya sempatkan mengabadikan hostel saya dari berbagai sisi...

Kebetulan saya sudah Book tur stadium sewaktu di jakarta untuk pukul 10.00 pagi, semoga saja saya bisa tepat waktu sampai disana..

Sampailah kami di stand 4 seperti instruksi Resepsionis tadi, suasana masih sepi, bus juga masih jarang yang lalu-lalang..

Dan inilah bus yang akan membawa kami, langsung masuk dan beli tiket All-day Pass..Masih sepi...

Ditengah jalan menemukan Bus yang bertuliskan GBP 3,75 untuk one day pass.. lha kok beda-beda ya.. dan setelah ditanyakan ke Pak Sopit ternyata Pass ini hanya berlaku bagi semua Bus dnegan Operator ini saja (Arriva), atau bisa untuk operator lain asalkan nomer/trayek yang sama.. oh gitu toh.. berarti yang harga tadi itu untuk Operator Stagecoach..

Alhamdulillah setelah perjalanan kurang lebih 20 menit, akhirnya kami sampai di Stadium Anfield.. menghadap ke sisi stand "The Kop"...

Stadium ini dibilang besar juga tidak, letaknya pun didempet oleh deretan rumah-rumah disekelilingnya.. Saya langsung menuju Tour Center, dan diberikan tanda masuk tur, disuruh berkumpul di patung Bill Shankly nanti pada pukul 10.00.

Saya lalu menggunakan waktu yang ada untuk mengunjungi Toko Merchandise dulu...

Bill Shankly, adalah Manager Liverpool dari tahun 1954-1979 yang bisa dibilang membuat Liverpool dari yang bukan apa-apa menjadi "sesuatu", hehe.. Mungkin ini yang jadi senjata para fans ataupun pengamat tentang Sepakbola modern yang sarat Investor lalu menggelontorkan uang banyak untuk dengan instan membuat tim megabintang... hehe. Kalau menurut saya mah sah-sah aja ya, semua klub menggunakan uang memang, cuma beberapa tim itu dalam jumlah yang besar, itu saja.. tidak usah munafik, semua klub butuh uang yang tidak sedikit, hehe...

Masih ada beberapa menit, lihat-lihat keluar dulu..

Inilah yang membuat Hotel disana saat itu banyak yang penuh, dan juga naik harganya berlipat-lipat dari hari biasa, yaitu derby rival sekota pada esok hari, bisa dibilang match terbesar Liverpool kalau di Liga primer Inggris..

Wah ternyata ada dua orang yang lagi membuat semacam dokumenter/ karya sinematografi tentang Anfield ya. Para pejalan kaki pun dengan ikhlas dan senang hati bela-belain nyebrang ke trotoar seberang karena gak mau mengganggu dua pemuda ini..

Akhirnya waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi, beberapa orang sudah berkumpul. Kami disambut oleh bapak-bapak guide dan juga seorang pemuda asisten guide.. Kami lalu diajak untuk masuk lewat belakang, untuk menuju ruangan gallery..

Pengunjung dapat mereservasi tur yang diadakan setiap jam, namun tur yang kami ikuti ini, yaitu tur pertama dalam hari itu adalah Off-peak tur, sehingga harganya jauh lebih murah GBP 4, apalagi untuk kami yang bertiga ini. Untuk jam-jam selanjutnya tur dikenakan biaya normal yaitu GBP 16.50.

Masuk ke ruang gallery, dihiasi foto-foto bersejarah Liverpool, sarat para pemain legenda yang tidak sedikit telah menjadi manajer tim-tim Liga Inggris sekarang. Sang Guide pun memperkenalkan diri, menjelaskan sejarah singkat tentang Klub ini termasuk menceritakan beberapa tokoh penting dalam sejarah klub yang berdiri tahun 1892 ini.

Lanjut ke berikutnya, Conference Room, dimana Press Release, Interview, hingga Perpanjangan kontrak atau tanda tangan kontrak pemain baru dilakukan di ruang yang tidak luas namun bisa dibuat terlihat besar di televisi ini.. Hmm.. apakah anak ini sedang akan sign kontrak dan diperkenalkan sebagai pemain baru Liverpool Musim Depan??hehe..

Yang menarik adalah foto yang sengaja di pasang di sisi kanan meja Konferensi Pers, yang belakangan diketahui adalah suaana ruangan ini pada jaman dulu. Ruangan ini nyatanya dulu adalah ruang penyimpanan Sepatu.. yang semenjak Dunia Liga Inggris di televisikan dan para pelaku Sepakbola menjadi layaknya selebritis, Pihak broadcasters seperti SkySports mengharuskan setiap stadium menyediakan ruang untuk konferensi pers, terbatasnya ruang di Stadium ini mengharuskan ruang ganti sepatu dikorbankan menjadi ruang konferensi pers. Banyak wacana mengembalikan ruang sepatu ini, terlebih adanya pandangan bahwa semenjak ruang ini beralih fungsi, Liverpool tidak lagi menjarai Liga Inggris

Selanjutnya kami dibawa ke ruang Ganti pemain, disini dijelaskan cerita-cerita menarik seputar trik untuk Intimidasi lawan yang sekarang terdengar lucu namun dulu mungkin bisa dibilang ide brilian, hingga tentang keaslian semua material dan fasilitas yang ada disini.. Lalu selanjutnya kami diperlihatkan ruang Post/Pre-Match Interview hingga The Famous "This Is Anfield" Sign, namun kami masuk ke Lapangan bukan dari sini, melainkan dari entrance para penonton biasa.

Kami lalu dibawa keluar, lalu masuk melalui entrance gate untuk stand The Kop. dan menemukan iklan yang membuat saya cukup bangga sebagai satu-satunya peserta tur dari Indonesia saat itu..

Maskapai ini bekerjasama sebagai Official Global Airline Partner bagi Liverpool, dan berhak atas beberapa Space iklan termasuk di pinggir lapangan saat pertandingan berlangsung..







Akhirnya sampai di penghujung tur stadium ini, kami lalu diarahkan untuk menuju stadium tur, masing-masing diberikan sebuah handset touchscreen berukuran sekitar 5 inci, lengkap dengan headphone, yang berfungsi sebagai self-guide dalam mengeksplorasi Museum yang berisi benda-benda bersejarah seperti peralatan olahraga para legenda Liverpool.. Namun yang paling menarik perhatian saya tentunya adalah 5 Trofi liga kasta tertinggi Eropa ini, hehe..



Keluar dari Museum, ditawari untuk ngupi di Cafe Boot Room Sports Cafe, tapi pikir-pikir dulu deh, hehe.. Yang menyita perhatian saya justru adalah Scoopy edisi LFC yang dipajang didepannya. Edisi khusus ini saya pernah lihat di salah satu showroom motor di Pattaya dan memang diproduksi secara terbatas untuk Thailand.. Oh iya, Honda juga buat versi Manchester United nya..



Akhirnya kami keluar, Pengunjung sudah mulai rame, benar juga, jam 10 tadi benar-benar "Off-Peak"



Sebelum meninggalkan Stadium, belum lengkap rasanya bila belum berkeliling satu putaran untuk melihat Stadium ini secara keseluruhan.



Di sepanjang sisi justru bereret rumah-rumah, yang kata Asisten guide tadi hanya beberapa yang masih berpenghuni...



Menuju ke Bill Shankly Gate...



Memorial untuk Tragedi Hilsborough..


Informasi di salah satu Entrance..



Suasana yang sepi, padahal di tempat seperti ini biasanya malah dijadikan tempat menginap, kafe-kafe atau restoran, beberapa malah sepertinya telah dimiliki oleh pemerintah setempat...







Kembali lagi ke tempat saya berawal..



Salah satu Cafe yang berdekatan dengan Anfield, The Park..



Baik, sekarang waktunya untuk kembali ke Liverpool One, berdasarkan info Pak sopir tadi, untuk pulang sebaiknya ambil Bus 27, agar tidak memutar arahnya..



Sampai kembali di Liverpool One, di hari yang cerah ini saya tidak ingin melewatkan untuk jalan kaki berkeliling, seputaran City Center Liverpool.



Diawali dengan berjalan di seputar Liverpool Waterfront, yang menghadap ke Sungai Mersey..



Liverpool Waterfront terbagi atas 4 bagian, yaitu dari yang pertama saya lewati yaitu Kings Dock, Albert Dock, Pier Head, hingga Princess Dock. Berbagai tempat wisata memang sebagian besar terpusat disini, termasuk beebrapa tempat yang bisa dikunjungi gratis. Untuk Albert Dock, terdapat seperti TATE Museum, Maritime Museum, hingga Museum yang tidak boleh dilewatkan penggemar Beatles, The Beatles Story.. tapi yang dua terakhir ini dikenakan biaya masuknya..



Terdapat seperti Beberapa Reservoir di Liverpool Waterfront ini, dan diisi oleh beberapa kapal-kapal, seakan ingin melestarikan bahwa daerah ini dulunya sempat menjadi pusat persinggahan perdagangan yang cukup besar dan penting di Inggris..







Bangunan bertuliskan "Great Western Railway", diperkirakan mulai digunakan untuk bongkar muat sejak tahun 1850an..



Sungai Mersey... teringat jika Liverpool melawan rival sekota, Everton, selalu disebut dengan "Merseyside Derby"



Patung dari Billy Furry, yang dibuat oleh Museum of Liverpool. Dengan udara yang lumayan dingin ini membuat kami ingin masuk ke Museum tersebut, untuk masuknya tidak dikenakan biaya..



Perpaduan..




Disini saya mendapatkan info lebih banyak tentang sejarah Kota Liverpool, terdaftar sebagai bagian dari UNESCO World Heritage, disini dijelaskan tentang mitos akan burung Liver, yang banyak orang bilang paling dekat dengan Burung Cormorant, Burung ini yang bisa dibilang kental dengan Kota Liverpool Sekarang, yang katanya pada awalnya berasal dari penyebutan kata "Leaver"...



Salah satu sudut Museum of Liverpool..



Di lantai atas museum ini terdapat beberapa Show, seperti Football Show, Beatles Show.. dsb. . Kebetulan yang paling dekat untuk mulai adalah The Beatles Show. Sebelum masuk ke ruang pertunjukkan, terdapat beberapa benda bersejarah dari The Beatles dipamerkan, seperti setelan jas yang pernah dipakai untuk sesi pemotretan, sampai tempat tidur yang jadi saksi bisu aksi Bed-in for peace yang dilakukan oleh John dan Yoko di Amsterdam Hilton, nggak tau deh asli apa nggak kasurnya, hehe.

Pertunjukkan dimulai, diruangan yang cukup kecil melingkar, dengan segala sisi dinding 360 derajat sebagai layar untuk proyektor. Isinya adalah video interaktif sejarah dan perjalanan The Beatles, durasi cukup singkat dan lumayan pertunjukkannya, namanya juga gratisan hehe.. Namun di show tadi yang mencuri perhatian saya adalah video hitam-putih saat The Beatles manggung dengan set panggung di Klub yang saya sering lihat di internet, dimana Klub itu cukup terkenal di Liverpool, The Cavern Club!.. Saya jadi pengen menyempatkan diri kesana nih, ayo berangkat!.

Tapi sebelumnya, saya menyempatkan diri dulu untuk lebih ke utara masih di Waterfront Liverpool ini, sekarang tepatnya berada di Dock. "The Three Graces" banyak orang menyebutnya.. Karena terdiri dari 3 bangunan bersejarah, The Royal liver Building, The Cunard Building , dan The Port of Liverpool Building. Di seberangnya berada persis di sisi Sungai Mersey juga terdapat bangunan yang mirip dengan Museum of Liverpool tadi, cuma versi mininya. Disinilah terdapat Museum The Beatles Story yang kedua..





melihat di peta sepertinya The Cavern Club dapat dijangkau dengan jalan kaki, tapi kok jalannya nanjak-nanjak ya.. kebetulan ketemu Bus Stop dan juga megang tiket unlimited ride nih.. langsung cari nomer bus yang menuju ke jalan terdekat dari Cavern...



Wah saya turun agak meleset dari tempat yang seharusnya. tapi tidak apa-apa, say abis amasuk dari jalan sebelah utara nya.

Jalan tempat dimana berada the Cavern club ini bernama Matthew Street, di langit-langit banyak bertuliskan spanduk bahwa tempat ini adalah rumah dari The beatles, jujur saja saya tidak begitu tahu tentang detil sejarah band ini, walaupun saya sangat menyukai lagu-lagu yang dimilikinya..



Dan ini dia The Cavern Club, dari depan..



Bangunan ini sendiri sebelumnya sempat hilang pada saat kepindahan kepemilikan pada pertengahan tahun 70an, dan dibuatkan The Cavern yang baru di seberangnya, hingga pada tahun 80an awal tercetus ide untuk dibangun kembali hingga akhirnya hingga kini mendapat sorotan dari para turis mancanegara jika sedang berkunjung ke Liverpool..



Bagaimanapun juga Club ini terletak di bawah tanah, kami diharuskan turun beberapa puluh anak tangga dulu untuk dapat menuju Klub tersebut, dan dari info-info yang saya dapat, saat penghancuran bangunan tahun 70an tersebut, ruang bawah tanah ini tidak begitu tersentuh. jadi kemungkinan keasliannya masih tetap terjaga..

Clubnya pun ternyata kecil!, dan panggungnya masih terlihat seperti yang selama ini saya tonton di youtube, namun kalau di video masih hitam-putih , aslinya disini malah diberi sorotan lampu warna warni, hehe..



Kami lalu memutuskan untuk keluar, tidak lupa membawa oleh-oleh, yaitu.. brosur tentang siapa saj ayang akan manggung dalam beberapa waktu kedepan di Klub ini, hehe.. Tertulis disitu "Klub paling terkenal di dunia".. hmm.. mungkin bener juga ya..

Oh iya.. masuk ke Cavern Club ini gratis jika memang masuk pada waktu dimana digratiskan seperti saat saya berkunjung waktu itu, untuk lebih lengkapnya bisa klik di  http://www.cavernclub.org/opening-times-and-prices

Dari Mathew Street ini kami lalu memutuskan untuk makan sejenak, dan yang kami pilih waktu itu adalah daerah Liverpool One, Liverpool One merupakan Shopping Complex besar dimana outlet-outlet, tempat makan, hingga kaki lim apenjual makanan Eropa hingga khas timur tengah ada disini, terdapat konsep open-air maupun mall tertutup, disini ramai sekali, tempat teramai yang saya lihat selama di liverpool..



Tidak lain dan tidak bukan tmepat makan kami adalah Mcdonalds, hehe.. lumayan kami bisa menghangatkan badan, dan juga konek internet sebentar, sambil makan siang..

Tidak terasa hari mulai mendekati sore.. Setelah itu tujan kami adalah berjalan kaki menuju The Museum of Liverpool, Museum ini tutup pukul 5 sore, jadi masih ada waktu bagi kami untuk melihat-lihat ke Museum  ini..



Koleksi mulai dari Peradaban mesir berisi Mummy, jaman purba hingga lantai khusus untuk aquarium dengan koleksi ikan yang lumayan banyak, membuat saya cukup takjub dengan Museum yang masuknya tidak dipungut biaya ini. Sayang Museum ini sangat sepi, hanya beberapa pengunjung saja yang terlihat, inoipun mungkin karena saat saya datang Museum ini sudah mau tutup ya..

Keluar dari museum.. Museum ini berdekatan dengan St. George's hall..



Oke, sekarang waktunya kami untuk jalan ke Hostel, sebelumnya tidak lupa kami beli untuk persediaan makan malam, kebetulan di Liverpool One tadi terdapat Supermarket Tesco yang cukup besar..

Ditengah jalan kaki kami sempat melewati Queens Square Bus Station dimana terdapat "Radio City Tower" yang lumayan jadi Landmark di Kota Liverpool ini, dari namanya ini memang adalah menara milik stasiun Radio City 96,7. Terdapat Observation Deck yang dibuka untuk umum di menara terebut jika ingin melihat Skyline kota Liverpool..




View ini mengingatkan saya pada Tsutenkaku Tower, Shinsekai di Osaka..



Sampai di Tesco, saya menemukan Nugget yang sudah dimasak, potongan/ 1 ekor Ayam Panggang, berbagai macam pie hingga Nugget dari Ikan Cod yang semua dijual seharga 1 GBP, 1 porsi berisikan belasan potong, wah ini lumayan banget buat dimakan pakai nasi di Hostel nanti!!.

Hari mulai gelap, saya berjalan kaki lagi menuju Hostel saya, hingga akhirnya kami sampai di Hostel... mijet-mijet kaki dulu yang pegel-pegel seharian, lalu dilanjutkan memasak nasi untuk santap malam kami bertiga... Sebelum beristirahat kami membereskan barang bawaan, karena esok pagi sekali kami harus sudah ada di Liverpool One Bus Station, untuk naik Megabus yang berangkat pukul 6 pagi menuju Manchester, karena kami akan menuju Amsterdam dengan KLM melalui Airport Manchester tersebut...