The National Gallery |
Hari ini kami lagi-lagi terbangun sekitar pukul 2-3 pagi. Kami belum ingin beranjak dari tempat tidur, hari ini kami lebih berkeinginan untuk menikmati waktu yang tersisa bagi kami sampai kami harus "didepak" dari hotel sekitar pukul 12 siang nanti..
Sebelum matahari mulai beranjak naik, sekitar jam 6 pagi saya sempatkan pagi-pagi ke supermarket lagi yang 24 jam itu untuk beli kebutuhan makanan kalau-kalau di Liverpool nanti susah cari makan...
Hari mulai terang, masyarakat mulai menjalankan aktivitasnya..
Akhirnya kami telah siap untuk berangkat, sekitar jam 11 saat itu.. Check out, langsung menuju stasiun tube untuk ke tengah kota..
Tujuan pertama kami adalah Emirates Stadium, markas Klub Sepakbola Liga Primer Inggris, Arsenal. Tadinya kami ingin mampir ke Victoria Coach Station terlebih dahulu, terminal bis dimana kami berangkat menuju Liverpool nanti sore, untuk menitipkan barang bawaan kami disana. Tapi mempertimbangkan per koper dikenakan GBP 4 masing masing pada 3 koper kami untuk 24 jam bagi koper dibawah 20 kg. Ya lebih baik kita geret-geret aja sambil jalan-jalan..
Menuju kesana cukup mudah dari stasiun tempat saya berangkat, karena berada di Line yang sama, namun harus sabar karena melewati 20 stasiun, hehe.. Posisinya agak utara dari Kota London..
Akhirnya kami turun juga di stasiun Arsenal..
Saat keluar, Alhamdulillah cuaca cukup cerah.. yang ada di hadapan seperti lingkungan perumahan.. Ternyata memang benar kalau Stadium itu memang banyak dan seharusnya berada dipinggiran kota, seperti lingkungan perumahan ini.. bahkan sangat berdekatan.. Stadium Arsenal yang lama, Highbury Stadium, berada tepat persis dibelakang deretan rumah-rumah ini. Terakhir kali digunakan untuk pertandingan Arsenal vs Wigan pada tahun 2006. Sampai saat ini bangunan utama stadium masih terlihat, hanya saja dialihfungsikan dan dibuat sedemikian rupa, dengan menghilangkan stand "The North Bank" dan " West Stand" dan hanya menyisakan "East Stand" dan "Clock End" menjadi sebuah kompleks Flat dan Apartemen dan hingga sekarang diberi nama "Highbury Square".
Kami lalu berjalan melalui Drayton Park, dan menemukan ticket box, Merchandise Store resmi Arsenal..
Bertanya-tanya pada turis Malaysia yang habis berbelanja merchandise baik Chelsea maupun Arsenal, ternyata Emirates Stadium ada dibalik Gedung ini.
Setelah naik melalui puluhan anak tangga dengan nenteng 2 koper, terlihat juga..
Emirates Stadium ini sering digadang-gadang yang paling megah di Inggris, umurnya pun masih muda.. memiliki kapasitas tempat duduk hingga 60.000 kursi, stadium ini memang memberikan jawaban bagi stadium Arsenal sebelumnya yang hanya memiliki kapasitas sampai 38.400 kursi.
Menjadi ciri khas tersendiri di setiap keempat sisi stadium diberikan ilustrasi para pemain legenda Arsenal. Dan di sisi bawahnya dijelaskan satu persatu sedikit lebih detail tentang masing-masing pemain tersebut.. lengkap dengan kutipan aspirasi salah satu fans tentangnya..
Stadium yang bernama asli "Ashburton Grove" ini tetap menggunakan nama-nama stand dari Stadium lama Arsenal..
Seperti layaknya Stadium-stadium besar lain di Inggris, Stadium ini diberikan fasilitas yang lengkap, sebut saja Lounge, restoran, ataupun kafe. Stadium ini juga menyediakan Tur Stadium. Tapi karena saya sudah mengalokasikan untuk Klub Favorit saya, Liverpool FC nanti, jadi saya tidak mengikutinya.. belum lagi, menurut informasi yang saya dapat, tidak ada guide dalam paket termurah tour ini, pengunjung sepertinya hanya diberikan sebuah tablet kecil lengkap dengan earphone yang menjelaskan secara otomatis.
Menuju Sebelah selatan stadium, terdapat sebuah patung penghormatan bagi legenda Arsenal yang belakangan ini sempat bermain di New York Red Bulls, Thierry Henry..
Tepat berada di depan sebuah gambar besar foto susunan skuad lengkap Arsenal dari masa ke masa dengan latar belakang stadium Highbury, sebuah bentuk penghormatan yang bagus, saya sangat menyukai gradasi antara foto hitam putih hingga ke foto berwarna..
Tidak lupa mengabadikan tentang "The Invincibles".. saat dimana Arsenal menjadi Juara Liga Primer Inggris dan tidak pernah terkalahkan selama satu musim, pada musim 2003/2004, salut!
Sampailah kami di di depan Hornsey Road, dimana terdapat loket-loket pembelian tiket, ataupun untuk reservasi Tour Stadium, Paket menonton pertandingan, dsb.
Kami lalu menuju stasiun Holloway Road, yang lebih dekat dengan posisi kami saat itu.. Masih dengan arsitektur yang lama.. Banyak pihak menginginkan perluasan dan renovasi bagi stasiun ini, karena ini merupakan satu dari dua stasiun penopang penonton yang ingin menyaksikan pertandingan Arsenal..
Perjalanan tidak begitu jauh, untungnya stasiun tujuan kami, Piccadilly Circus masih berada di Line yang sama, Piccadilly Line..
Piccadilly Circus menjadi tempat yang bisa dibilang wajib kalo turis berkunjung ke London.. saya tidak tahu karena apa.. mungkin karena terkenal sebagai meeting point mungkin ya?, atau merupakan intersection ke tempat-tempat penting di London?. Oh ya, kenapa ya Patung Anteros yang berada di Shaftesbury Memorial di kandangin begitu ya??. Hmm.. Tapi buat saya, yang bikin jadi trademark tempat ini malah Billboard-billboard iklan itu, hehe..
Cari-cari di Internet.. menurut The Guardian : "The statue of Eros at Piccadilly Circus has been housed in an inflatable PVC bubble to protect it from vandals over the holiday season".. hmm..
Setelah puas melihat-lihat, kami lanjut geret koper lagi.. kali ini selanjutnya adalah Trafalgar Square... Suasananya cukup ramai saat itu.
Terutama terpusat di The National Gallery, Gallery ini penuh mungkin karena masuknya gratis..tis.... Belum lagi dipelataran depannya sedang ada show masak-masakan..
Mengabadikan foto-foto sekitar pelataran Trafalgar Square..
Kami tidak masuk ke The National Gallery waktu itu.. Rasa lapar memanggil kami untuk menuju tempat lain.. ya.. bukan lain adalah Mcd, untuk memenuhi 3 kebutuhan dasar saya yaitu SPP, bukan sandang pangan dan papan, melainkan surfing, pangan, dan p*p*s, hehehe...
Walaah.. kami nyasar salah ambil jalan... akhirnya kami motong lewat Great Scotland Yard, buat menuju jalan Palace of Whitehall. Daerah sekitar Trafalgar Square ternyata banyak dihuni oleh kedubes-kedubes ya..
Eh.. di Jalan Great Scotland Yard ada Bus tingkat klasik!.. sepertinya itu digunakan untuk keperluan Wisata.. karena ada Pak Supir didalamnya lagi standby..
Waktunya makan siang sejenak... sambil cek e-mail dan kontek-kontek.. sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 3 Sore Lebih.. hmm mungkin ini waktunya untuk nunggu bus saja di Victoria Coach Station.. Naik bus kota saja deh menuju terminal Victoria nya.. mudah-mudahan kalo di tengah kota gini dapat bus tingkat..
Alhamdulillah, bus rute kami yang menghampiri adalah bus yang udah bikin saya takjub daritadi.. bentuknya unik, kelihatan baru, dan desainnya yang kaya dibalut-balut, ehehe.. Tertulis "London United RATP".. itu RATP bukannya pemilik transportasi di Paris ya?
Masuk ke dalem, sempet duduk dibawah.. tapi penasaran juga ingin naik keatas.. Abang saya cek dulu apakah memungkinkan bawa 3 koper keatas, begitu oke.. langsung angkut! tancap!!
Kabinnya cukup keren, bagus, bersih, makin lengkap karena dikasih tau secara otomatis tempat yang mau didatengin..
Rute menuju bus ini melewati beberapa tempat penting di sekitar Westminster, seperti Westminster Abbey.. waah lumayan untuk sekedar sightseeing..
Dan akhrinya menjelang jam 4 sampailah kami di depan Victoria Coach Station, letaknya hanya jarak berjalan kaki dari Stasiun kereta dan Tube Victoria..
Langsung tanya informasi, ternyata Bus kami akan berangkat melalui Gate 18..
Tidak seperti pengalaman kami beberapa bulan lalu di Amsterdam yang harus menunggu berjam-jam di pelataran parkir di malam hari menunggu Megabus, di London ternyata Megabus berhenti di tempat yang "semestinya", yaitu Terminal Bus.. Setidaknya kami tidak diterpa angin selama menunggu disini, cukup nyaman, kurang lebih sama dengan Stasiun Gambir. Hanya saja karena Kota seperti di London menurut saya dibantu dengan iklim dingin dan kering yang membuat seakan lebih bersih.
Megabus merupakan sebuah perusahaan jasa transportasi Bus antar kota dan Negara yang sejati nya adalah perusahaan asal Amerika. Perusahaan ini menerapkan konsep Low Cost layaknya Maskapai-maskapai seperti Airasia dsb. Beli jauh hari tentunya akan semakin murah, seperti yang selalu diklankan pada liver bus nya, "Intercity travel starts from GBP 1", saya pernah dengan informasi bahwa 5 kursi pertama pada tiap perjalanan di jual dengan harga segitu, ditambah GBP 0,5 untuk biaya pemesanan. Booking dapat dilakukan untuk keberangkatan 30-45 hari kedepan tergantung dari rute. Megabus juga bekerjasama dengan Virgin Trains dengan mengusung nama "Megatrain" untuk beberapa rute seperti London-Liverpool, tentunya dengan harga yang sangat kompetitif. Dikarenakan harganya yang jauh lebih murah dibanding operator pesaing, seperti Eurolines ataupun National Express Coaches, bahwa meskipun diiklankan memiliki Wifi Gratis, namun hanya terdapat di beberapa Bus tertentu saja, Kedua, Megabus lebih banyak ngirit dengan berhenti bukan di terminal bus, melainkan di tempat parkir umum, ataupun Halte bus biasa. Seperti pengalaman kami di Amsterdam, kami datang 3 jam sebelum keberangkatan (dijadwalkan pukul 11 malam) dan kami "kecele" karena hanya pelataran parkir di pinggir kota, membuat kami kedinginan berjam-jam. Terakhir, kursi saya rasa agak keras dan kurang nyaman, namun saya belum coba bus lain jadi tidak bisa membandingkannya..
Saat itu baru pukul 4 sore, Bus kami dijadwalkan berangkat 6.30 sore, kami memilih duduk saja menunggu..
Tidak tersedia Wi-fi Gratis di Stasiun ini, namun kami beberapa kali mendapat akses wifi dari Megabus yang berhenti menaikkan dan menurunkan penumpang, terutama di Megabus dengan 2 tingkat, menyediakan Wi-fi.
Waktu menunjukkan pukul 6 sore, dari yang kami ihat sebelumnya seharusnya bis sudah datang 30 menit sebelum keberangkatan, tapi Bus kami belum terlihat juga batang bemper nya..Hingga akhirnya pukul setengah 7 berlalu, muncul note kecil pada layar bahwa delay hingga sekitar pukul 7 malam, waah makin larut ini nyampenya.. Padahal bus National Express ataupun Megabus yang lain tepat waktu terus daritadi.
Akhirnya jam 7 kurang 10 Bis datang juga, bis ini menuju liverpool dengan berhenti sejenak di Manchester, di beberapa pilihan jam lain rute ada yang transit di kota-kota lainnya..
Kabin di dalam Bus...
Oh iya, untuk tarif kami mendapatkan harga yang lumayan, untuk perjalanan London menuju Liverpool Selama sekitar 5 jam kena GBP 5 atau sekitar 90 ribuan per orang, cukup kompetitif bahkan bila dibandingkan travel Jakarta-Bandung, hehehe. Ini adalah harga yang sama dengan yang saya dapatkan waktu naik Megabus dari Amsterdam menuju Paris (Sekitar 6 jam).
Akhirnya jam 7 kurang 10 Bis datang juga, bis ini menuju liverpool dengan berhenti sejenak di Manchester, di beberapa pilihan jam lain rute ada yang transit di kota-kota lainnya..
Kabin di dalam Bus...
Oh iya, untuk tarif kami mendapatkan harga yang lumayan, untuk perjalanan London menuju Liverpool Selama sekitar 5 jam kena GBP 5 atau sekitar 90 ribuan per orang, cukup kompetitif bahkan bila dibandingkan travel Jakarta-Bandung, hehehe. Ini adalah harga yang sama dengan yang saya dapatkan waktu naik Megabus dari Amsterdam menuju Paris (Sekitar 6 jam).
WC di bagian belakang cukup kering walaupun tidak begitu bersih, lebih bersih waktu perjalanan saya ke Paris, mungkin karena Supir membersihkan dulu WC nya, dan terdapat keran air juga di pelataran parkir waktu itu. Mungkin karena ini adalah low cost bus, kursi terasa cukup keras, namun ini benar-benar sesuai dnegan harga yang saya dapatkan. Tidak banyak yang dilakukan di perjalanan malam hari ini selain berusaha tidur dan tidur..
Sesekali terbangun, cek GPS, akhirnya kami mulai mendekati Kota Manchester.. Penumpang ternyata lebih banyak yang turun disini. Berhenti hanya sekitar 5 menit, Bus melanjutkan lagi perjalanan selama sekitar 1 jam ke Liverpool..
Akhirnya kami sampai di Liverpool, Megabus memilih Halte bus Umum di Pusat perbelanjaan di Kota Liverpool, Liverpool One Bus Station sebagai tempat ngetem. Yang menurut saya justru lebih tersentral dibandingkan National Express yang lebih kearah pinggir utara Kota Liverpool.
Waktu saat itu menunjukkan pukul setengah 1 malam, untungya tempat kami menginap jaraknya 500m dari halte ini, jadi bisa ditempuh dengan berjalan kaki..
Sampailah kami di depan penginapan kami, di Youth Hotel Association Liverpool, Penginapan yang ditutup sepenuhnya oleh pagar ini sudah terkunci.. Untungnya saya menemukan bel yang terletak terpencil di sisi kiri pintu pagar. Ia lalu menanyakan nomor kamar, saya bilang saja ingin check in. lalu pagar langsug terbuka.
Didalam, hanya terdapat petugas jaga yang memang menunggu saya. Proses check-in berjalan mulus, Bapaknya cukup ramah dan detil menjelaskan tentang hostel ini, biarpun kami bertiga sudah terkantuk-kantuk.. Kunci diberikan, kami diarahkan ke kamar kami di lantai 2, Penginapan ini tidak memiliki tangga. Oh iya, Tiap lantai diberi nama, sesuai judul lagu The Beatles, lantai 2 dinamakan Penny Lane...
Kamarnya basic, tapi kriteria saya yang penting bisa tidur, dan bersih hehe. Tidak terdapat TV, kamar mandi didalam, hanya tempat tidur dengan konfigurasi 1 double bed, dan 1 bunk bed, Jadi sepertinya kamar inipun cukup untuk 4 orang sebenarnya.
Waktunya tidur, dan simpan tenaga untuk besok jelajah Kota Liverpool...
DAY 4 : Diawali dengan mengunjungi Stadium dari Klub Sepakbola Liverpool FC untuk mengikuti Tur Stadium, dilanjutkan dengan berjalan kaki berkeliling tengah Kota Liverpool.
DAY 1 | DAY 2 | DAY 3 | DAY 4 | DAY 5 | DAY 6
1 comment:
belum kesampaian ke situ lihat arsenal bertanding secara langsung hiks :(
Post a Comment