Marina Bay Sands |
Sebagai destinasi favorit bagi para pelancong maupun para Business traveler dari Indonesia, Setiap wisatawan mungkin memiliki cara sendiri-sendiri untuk menikmati waktu selama di Singapura.
Pada hari itu sudah siang menjelang sore, MRT yang membawa kami saat itu tidak begitu ramai, Setiap sudut MRT terlihat menampilkan kenyamanan, dan kebersihan khas dari MRT Singapura yang banyak orang bilang merupakan sistem Mass Rapid Transit terbaik didunia ini. Sampai pada saat Announcement otomatis mengatakan "Next Station.. Promenade.. Promenade" Inilah saatnya kami turun. Keluar dari stasiun, kami dihadapkan pada Suntec City Mall, disinilah terdapat Fountain of Wealth, sebuah air mancur yang dibangun dengan tujuan melambangkan Kekayaan dan Kesehatan. Air Mancur yang dibangun pada tahun 1995 ini pada tahun 1998 dinobatkan oleh Guinness Book Of World Records sebagai The World's Largest Fountain.
Setelah duduk sebentar di sekitar Fountain of Wealth untuk sedikit mengemas karena kami baru saja tiba dari Jakarta, kami lalu berjalan menelusuri Temasek Boulevard hingga Raffles Link, disini tempat Marina Square berada, sebuah pusat perbelanjaan yang terintegrasi dengan Hotel Marina Mandarin. Sepanjang kami menyusuri Raffles Link banyak restoran-restoran yang begitu menggoda kami untuk mampir dan bersantap siang sejenak. Akhirnya Restoran Qi Ji adalah pilihan kami saat itu. sebuah resto dengan tema oriental modern dengan menu khas melayu seperti Laksa, Mee-Siam and Nasi Lemak. Sebagai andalannya, mereka menjagokan Popiah.
Setelah hasrat santap siang terpuaskan, kami berjalan lagi menuju Raffles Ave. Terdapat taman kecil yang indah disini. Sempat terhenti kami disini karena mempertimbangkan untuk kembali duduk-duduk di taman yang asri ini atau lenjut ke bangunan unik di seberang jalan sana.. Bagunan tersebut yang juga telah lama menjadi Icon di Singapura, yaitu Esplanade..
Sering disebut The Theatres on the Bay, ini adalah bangunan yang dibuat untuk keperluan pertunjukan seni dan Concert Hall,mungkin mirip dengan Icon Sydney Opera House di Sydney,Australia. Diresmikan sejak tahun 2002, Bangunan ini memiliki dua kubah bulat yang sering disebut "Durian-shaped". Mungkin karena memang tekstur kubah yang terlihat seperti permukaan buah durian.
Kami lalu masuk ke dalam Esplanade Mall, yang juga terintegrasi dengan Esplanade. Sampai akhirnya kami memutuskan duduk-duduk dan bersantai di Depan Esplanade, tepatnya di sekitar Marina Bay, untuk menikmati matahari sampai terbenam. Terdapat panggung outdoor yang hanya tertutup oleh tenda permanen besar disini, menghadap ke arah selatan, pada saat itu sedang menampilkan penyanyi solo wanita asal Thailand yang menghibur puluhan pengunjung senja itu.
Walk the Talk |
Ramai sekali pengunjung di sepanjang sisi Marina bay reservoir ini. Baik para turis maupun masyarakat lokal yang sekedar melakukan jalan-jalan sore, atau duduk dan berbincang dengan kerabat, maupun bersama keluarga.
The Stage is By The Bay |
Sejenak pandangan kami tertuju pada bangunan megah di ujung sana..Marina Bay Sands,sebuah hasil konstruksi besar yang sebenarnya baru saja diresmikan pada awal tahun 2011.Jika sedikit menengok ke sebelah sisi sebelahnya,terdapat konstruksi-konstruksi proyek lain yang belum rampung,sebut saja Gardens by the Bay,sebuah Garden yang terbesar di Asia.Terlihat bahwa Singapura memang antusias menyihir sektor pariwisatanya.
Tiga gedung yang tinggi menopang sebuah bangunan lonjong menyerupai kapal diatasnya,memantulkan cahaya senja dengan sangat apik,sebuah bangunan kecil putih dibawahnya ditambahkan untuk memberi kesan ombak yang mengombang-ambing Casino termahal di dunia tersebut. Saya belum berani untuk mencoba masuk dan mengetahui isi dari bangunan megah tersebut, mungkin karena saya takut harus mengeluarkan biaya jika sedang didalam sana, mungkin ada pengalaman rekan-rekan yang bisa menambah informasi untuk saya..
Siapa yang pernah berkunjung ke Singapura dan tidak mengenal The Fullerton Hotel? dengan arsitektur nya yang klasik, bergenggaman dengan para pencakar langit dibelakangnya, bersatu memancarkan refleksi cahaya pada Marina Bay Reservoir. Bicara tentang berapa yang harus dikeluarkan untuk menginap disini, sila cek sendiri di website resminya. menjadikan sebuah pemandangan indah tak terlupakan kami dalam menikmati matahari terbenam di negara yang tidak begitu jauh lewat udara dari Jakarta ini.
Hari sudah malam, saat nya kami menuju tempat menginap favorit kami bila di Singapura, jaringan hotel Budget "Hotel 81" yang berada di Red Light District-nya Singapura, Geylang. Walaupun Geylang adalah kawasan RLD, namun saya sudah merasa kerasan untuk stay disana bila sedang berada di Singapura. Selain karena rate Hotel 81 di kawasan tersebut cukup rasional dibanding rate hotel pada umumnya di Singapura, menikmati kuliner yang kebanyakan adalah masakan halal khas India menjadi hal yang menarik bagi saya. Seperti Nasi Briyani, atau makanan-makanan berkuah Gulai lainnya. Kapanpun menikmati makan disini, pasti akan disuguhkan atmosifr yang berbeda. Seperti pada suatu saat saya sedang sarapan pagi, sambil menikmati menu khusus dengan dadar yang juga tetap ditemani oleh kuah gulai. Di sekitarnya banyak terdapat para drunker yang tertidur pulas, bahkan ada lelaki paruh baya yang tertidur menganga keatas tepat disengat oleh teriknya sinar matahari.
Terima kasih banyak sudah menyempatkan waktu untuk baca post saya ini..
Salam..
No comments:
Post a Comment